- Back to Home »
- JENIS - JENIS DETEKTOR
Posted by :
Adien Teknik
Minggu, 29 September 2013
JENIS - JENIS
DETEKTOR
|
Secara
umum detektor dibagi menjadi 2 jenis :
- Deteksi dengan kontak langsung (bersentuhan dengan benda
benda yang akan dideteksi)
- Deteksi dengan tidak kontak langsung (tidak bersentuhan
dengan benda yang akan dideteksi)
Detektor yang termasuk dalam jenis DETEKSI DENGAN KONTAK LANGSUNG :
- Limit Switch
- Pressure Switch
Detektor
yang termasuk dalam jenis DETEKSI DENGAN TIDAK KONTAK LANGSUNG :
- Photoelectric
- Proximity
- Ultrasonic
Limit Switch
Bekerja berdasarkan perubahan posisi dari actuator (Bagian yang bersentuhan dengan objek yang dideteksi) yang menggerakkan kontak blok yang berada di dalam limit switch tersebut.
Pemilihan dari jenis actuator ini disesuaikan dengan aplikasi, ukuran, jenis dan bentuk obyek yang akan dideteksi.
Pressure Switch
Adalah alat untuk mempertahankan tekanan pada batasan tertentu (diantara batas PH, dengan batas bawah PB). Apabila tekanan mencapai nilai PH (maka switch akan berubah kondisi dari On ke Off) dan apabila tekanan berkurang dan mencapai nilai PB (maka switch akan berubah kondisi dari Off ke On).
Selisih antara nilai PH dan PB disebut Differensial.
Bekerja berdasarkan perubahan posisi dari actuator (Bagian yang bersentuhan dengan objek yang dideteksi) yang menggerakkan kontak blok yang berada di dalam limit switch tersebut.
Pemilihan dari jenis actuator ini disesuaikan dengan aplikasi, ukuran, jenis dan bentuk obyek yang akan dideteksi.
Pressure Switch
Adalah alat untuk mempertahankan tekanan pada batasan tertentu (diantara batas PH, dengan batas bawah PB). Apabila tekanan mencapai nilai PH (maka switch akan berubah kondisi dari On ke Off) dan apabila tekanan berkurang dan mencapai nilai PB (maka switch akan berubah kondisi dari Off ke On).
Selisih antara nilai PH dan PB disebut Differensial.
Ada 2 tipe Pressure Switch: Fixed Differential dan Adjustable Differential
- Diferensial tetap (Fixed differential):
Nilai diferensial tetap (tertentu), hanya nilai PH yang dapat diatur. Nilai PB didapat dari nilai PH dikurangi dengan nilai diferensialnya. - Diferensial tidak tetap (Adjustable
differential):
Nilai diferensialnya dapat diatur, karena baik nilai PH maupun PB nya masing-masing dapat diatur.
Pressure Switch dibagi menjadi 2 jenis: Elektromekanik dan Elektronik
- Elektromekanik:
Bekerja dengan menggunakan komponen mekanik seperti pegas untuk mengukur tekanannya. - Elektronik:
Bekerja dengan menggunakan komponen elektronik (lebih presisi).
Pressure
Transmitter atau Pressure Sensor alat pengukur tekanan dengan output berupa
output analog (dapat berupa tegangan 0-10VDC atau berupa arus 4..20 mA),
perubahan nilai output tersebut sebanding dengan perubahan tekanan yang
dirasakan.
Proximity
Ada dua tipe proximity: Inductive Proximity dan Capacitive Proximity.
Proximity
Ada dua tipe proximity: Inductive Proximity dan Capacitive Proximity.
- Inductive Proximity:
Bekerja berdasarkan perubahan induktansi apabila ada obyek metal yang berada dalam daerah kerjanya. Hanya dapat mendeteksi benda yang terbuat dari metal, dengan jarak deteksi maksimum 6cm. Jarak deteksi dipengaruhi dari jenis metal obyeknya (misal: jarak deteksi untuk besi berbeda dengan tembaga, dll).
Bekerja berdasarkan perubahan induktansi apabila ada obyek metal yang berada dalam daerah kerjanya. Hanya dapat mendeteksi benda yang terbuat dari metal, dengan jarak deteksi maksimum 6cm. Jarak deteksi dipengaruhi dari jenis metal obyeknya (misal: jarak deteksi untuk besi berbeda dengan tembaga, dll).
- Capacitive Proximity:
Bekerja berdasarkan perubahan kapasitas apabila ada obyek yang berada dalam daerah deteksinya.
Dapat mendeteksi semua jenis benda dalam jarak deteksi maksimum 2 cm.
Bekerja berdasarkan perubahan kapasitas apabila ada obyek yang berada dalam daerah deteksinya.
Dapat mendeteksi semua jenis benda dalam jarak deteksi maksimum 2 cm.
Berdasarkan tipe pemasangan / mounting-nya, proximity ada
2 macam: Flush dan Non Flush.
Flush maksudnya dalam pemasangannya dapat dibenamkan dalam metal.
Non Flush maksudnya dalam pemasangannya harus diberi jarak antara proximity dengan benda-benda metal disekitarnya.
Ultrasonic
Bekerja dengan mendeteksi pantulan gelombang suara ultra oleh obyek yang berada dalam daerah deteksinya.
Dapat mendeteksi segala jenis benda dalam jarak deteksi maksimum 1 M.
Photoelectric
Terdiri dari bagian transmitter (pemancar cahaya) dan bagian receiver (penerima cahaya).
Photoelectric bekerja berdasarkan ada tidaknya cahaya (berasal dari transmitter) yang diterima oleh bagian reciever.
Flush maksudnya dalam pemasangannya dapat dibenamkan dalam metal.
Non Flush maksudnya dalam pemasangannya harus diberi jarak antara proximity dengan benda-benda metal disekitarnya.
Ultrasonic
Bekerja dengan mendeteksi pantulan gelombang suara ultra oleh obyek yang berada dalam daerah deteksinya.
Dapat mendeteksi segala jenis benda dalam jarak deteksi maksimum 1 M.
Photoelectric
Terdiri dari bagian transmitter (pemancar cahaya) dan bagian receiver (penerima cahaya).
Photoelectric bekerja berdasarkan ada tidaknya cahaya (berasal dari transmitter) yang diterima oleh bagian reciever.
Ada
dua jenis switching dari sensor ini, yaitu Dark On dan Light On.
- Dark On:
Sensor akan On jika tidak ada cahaya yang diterima oleh receiver.
Sensor akan On jika tidak ada cahaya yang diterima oleh receiver.
- Light On:
Sensor akan On jika ada cahaya yang diterima oleh receiver.
Sensor akan On jika ada cahaya yang diterima oleh receiver.
Photoelectric dapat mendeteksi segala jenis benda dengan jarak
deteksi maksimum 100 M.
Sistem
kerja photoelectric dibagi menjadi lima, yaitu: Thru-beam, Reflex, Polarized
Reflex, Diffuse dan Diffuse with Background Suppression.
- Thru-beam:
Pada tipe ini Transmitter dan Receiver terpisah dalam 2 unit, bila obyek menghalangi cahaya dari transmitter ke receiver maka keluaran dari sensor ini akan berubah sesuai dengan jenis switching dari sensor tersebut.
Pada tipe ini Transmitter dan Receiver terpisah dalam 2 unit, bila obyek menghalangi cahaya dari transmitter ke receiver maka keluaran dari sensor ini akan berubah sesuai dengan jenis switching dari sensor tersebut.
- Reflex:
Pada tipe ini Transmitter dan Receiver berada dalam 1 unit, dan dibutuhkan sebuah reflektor untuk memantulkan cahaya dari transmitter ke receivernya. Bila obyek menghalangi cahaya yang diterima receiver, maka keluaran dari sensor akan berubah sesuai dengan jenis switching-nya. Tipe ini tidak bisa digunakan untuk mendeteksi obyek yang mengkilap, karena pantulan cahaya dari trans mitter oleh obyek yg mengkilap dapat mengacaukan kerja sensor tersebut.
Pada tipe ini Transmitter dan Receiver berada dalam 1 unit, dan dibutuhkan sebuah reflektor untuk memantulkan cahaya dari transmitter ke receivernya. Bila obyek menghalangi cahaya yang diterima receiver, maka keluaran dari sensor akan berubah sesuai dengan jenis switching-nya. Tipe ini tidak bisa digunakan untuk mendeteksi obyek yang mengkilap, karena pantulan cahaya dari trans mitter oleh obyek yg mengkilap dapat mengacaukan kerja sensor tersebut.
- Polarized Reflex:
Merupakan pengembangan dari tipe refleks, sehingga tipe ini bisa digunakan untuk mendeteksi obyek yang mengkilap.
Merupakan pengembangan dari tipe refleks, sehingga tipe ini bisa digunakan untuk mendeteksi obyek yang mengkilap.
- Diffuse:
Pada tipe ini Transmitter dan Receiver berada dalam 1 unit. Apabila receiver menerima cahaya dari transmitter yang dipantulkan oleh obyek, maka keluaran dari sensor akan berubah sesuai dengan jenis switching-nya .
Diffuse
With Background Suppression:Pada tipe ini Transmitter dan Receiver berada dalam 1 unit. Apabila receiver menerima cahaya dari transmitter yang dipantulkan oleh obyek, maka keluaran dari sensor akan berubah sesuai dengan jenis switching-nya .
Tipe ini merupakan pengembangan dari tipe diffuse, sensor ini dapat digunakan untuk mendeteksi obyek dengan latar belakang. Jarak deteksi pada sistem ini dapat diatur sehingga hanya pantulan dari obyeknya yang mengubah keluaran dari sensor, sedangkan pantulan dari latar belakang tidak akan mengubah keluaran dari sensor.
By.
A_dien