Archive for September 2013
PROFESIONALISME dan TUNTUTAN HIDUP
Pada kesempatan kali ini akan kami bahas mengenai PROFESIONALISME dan TUNTUTAN HIDUP seorang MAINTENANCE.
Disaat
kita dilahirkan didunia ini mungkin kita tidak ada pilihan untuk dilahirkan
melalui rahim siapa dan dari keluarga apa..? karena itu semua rahasia ALLAH
SWT. Akan tetapi setelah melalui perjuangan hidup dan pendidikan yang wajar
kita dihadapkan pada pilihan untuk menjalani hidup ini (seperti mencari motor, mencari rumah, mencari Jodoh dan
bahkan mencari/menekuni suatu pekerjaan) yang kita pasti tahu apa
resiko yang harus kita terima dengan pilihan tersebut.
Seperti
hal diatas, pada saat kita menentukan pilihan untuk menekuni dunia MAINTENANCE
pasti kita mengetahui segala resiko yang akan kita terima. Batasan dunia
MAINTENANCE adalah Unlimited (tidak terbatas), karena dunia TEKNOLOGI setiap
detik demi detik selalu ada perubahan. Terkadang urusan keluarga harus
dikorbankan untuk kepentingan Perusahaan/Management dimana kita bernaung dan
berkarya. Dunia ENGINEERING khususnya MAINTENANCE sering tidak mendapat tempat
(baca: pengakuan) dari bagian lain dalam
suatu organisasi tersebut, tapi itu merupakan salah satu resiko kita jika sudah
terjun kedunia MAINTENACE.
Dunia
MAINTENANCE adalah dunia yang unik jika mau memahami yaitu: kita tidak mengenal
jam kerja formal seperti orang yang berkantor dan bekerja berangkat jam 08.00
wib kemudian sudah sampai dirumah berkumpul dengan keluarga pada pukul 17.00
wib (baca: kapanpun dibutuhkan untuk Pikiran dan
Tenaga harus selalu siap dalam 24 jam) atau disaat kita bisa bekarya
yang mana orang lain sudah tidak beraktifitas sehingga harapan untuk orang lain
melihat kita kerja dan mengakui kemampuan kita harus kita buang jauh-jauh
selama kita kita memiliki SENSE of MAINTENANCE
(jima maintenance), karena rasa tersebut
(baca: sense of maintenance) tidak
memerlukan pengakuan dari orang terhadap hasil kerja kita.
Bagaimana
posisi MAINTENANCE terhadap TUNTUNTAN HIDUP yang semakin sulit..? disinilah
uniknya dunia MAINTENANCE, karena kita sudah dibekali dengan keahlian yang
secara terus menerus diasah dan di tingkatkan kemampuannya, kita bisa menutupi
kekurangan terhadap tekanan TUNTUTAN HIDUP dengan mencari USAHA SAMPINGAN dengan menghilangkan rasa malu,
mengorbankan EGOISME, menyingkirkan pikiran mengenai STATUS yang mungkin
dipandang rendah oleh sebagian orang dan yang UTAMA dengan tetap berdo’a kepada
ALLAH SWT karena bagaimanapun usaha kita sebelum di ijinkan oleh-NYA akan tetap
tidak mendapatkan apa-apa (sia-sia).
Sekarang
kembali kediri
kita sendiri, apakah kita sudah tepat dalam memilih jalan hidup ini dengan
mengeluti dunia MAINTENANCE..? ataukah dunia ini (baca:
MAINTENANCE) tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya kita cari (misal: datang bisa seenaknya kita, Hitungan tenaga yang kita
curahkan dinilai per-Detik jadi kalau sudah saatnya jam pulang ya harus sudah
pulang,dan lain sebagainya…..). Dunia MAINTENANCE adalah
wadah/tempat orang-orang yang diberi kebebasan berkreasi, diberi kebebasan
mengembangkan diri, penerapan seni dalam implementasi pekerjaan (misal: instalasi panel, wirring system, dll),
Akhir
kata, mudah-mudahan kita bisa menemukan apa inti sebenarnya kita BEKERJA…..
Note:
Mohon
didistribusikan dan
dijelaskan ke
Team lain
yang tidak
punya kesempatan
membaca e-mail
ini.
Sekarang Waktunya Bekerja Sambil Belajar….
Today
wise word:
“Kreativitas dalam kenyataannya
adalah kemampuan untuk mencapai kedalam diri dan menarik keluar jiwa Anda
sebuah ide
Sistem Instalasi Kebakaran
Sistem Instalasi Kebakaran
SISTEM SPRINKLER DAN HYDRANT
Sistem
distrubusi air pemadam kebakaran diambil dari groundtank / reservoir
menggunakan pompa Fire Main Pump, Diesel Fire Pump dan Jocky Pump. Sistem
instalasi pipa kebakaran ini bisa tersendiri [ main pump hydrant dan main pump
sprinkler ] atau bisa menjadi satu dengan melalui pipa header [ fire main pump,
diesel fire pump dan jocky pump ] dan instalasi ini terhubung dengan pressure
tank , pada pressure tank terpasang pressure swicth yang digunakan untuk
mengoperasikan pompa secara otomatis dan di-set sesuai dengan tekanan [ standat
instalasi pipa gedung ] kemudian pipa header dibagi menjadi dua instalasi pipa
yaitu pipa hydrant [warna merah] dan pipa sprinkler [warna orange].
Pipa Sprinkler
Instalasi
pipa ini berfungsi untuk mengatasi kebakaran secara otomatis disetiap ruangan
melalui head sprinkler , pipa sprinkler dipasang pada setiap lantai [dalam
flapon] dengan jarak antara 3 sampai 5 meter , bila terjadi kebakaran pada
salah satu lantai maka panas api dari titik kebakaran akan memecahkan head
sprinkler .
Pipa Hydrant
Instalasi
pipa hydrant berfungsi untuk mengatasi dan menaggulangi kebakaran secara manual
dengan menggunakan hydrant box , hydrant box ini tersedia pada setiap lantai
dengan beberapa zone /tempat.
Pada
hydrant box terdapat fire hose [selang] ,nozzle, valve, juga terpasang alat
bantu control manual call point, alarm bell serta indicating lamp dan untuk
diluar gedung [area taman / parkir] terpasang hydrant pillar serta hose reel
cabinet.
Jocky Fire Pump
Digunakan
untuk menstabilkan tekanan air pada pipa dan pressure tank.
Main Fire Pump
Digunakan
sebagai pompa utama , bila tekanan / pressure tank turun setelah jocky pump
tidak sanggup lagi mengatasi [jocky pump akan mati sesuai dengan setting
pressure tank] maka main pump akan bekerja.
Diesel Fire Pump
Digunakan
bila terjadi kebakaran dan pompa mengalami kerusakkan atau gagal operasional
[listrik padam] dan pompa main pump serta jocky pump berhenti bekerja mensupply
air maka diesel fire pump akan melakukan start secara otomatis berdasarkan
pressure swicth . Bekerjanya diesel fire pump secara otomatis menggunakan panel
diesel stater, panel ini juga melakukan pengisian accu/me-charger accu dan
dapat bekerja secara manual dengan kunci stater pada diesel tersebut .
Untuk
perawatan pada diesel fire pump ini dilakukan pemanasan setiap minggu [2x
pemanasan] ,sebelum dilakukan pemanasan diesel dilakukan pemeriksaan pada accu,
pendingin air [air radiator] dan peng-checkkan pada pelumas mesin [oli mesin].
Siemense Conection
Digunakan
bila terjadi kebakaran dan pompa [diesel fire pump, fire main pump dan jocky
pump] tidak bisa di operasional / gagal bekerja pmaka dilakukan pengisian air
kedalam jaringan pipa dari mobil pemadam kebakaran/ pompa cadangan lain untuk
menggantikan fungsi peralatan yang ada dalam keadaan emergency , siemese
conection dipasang pada instalasi pipa sprinkler dan hydrant.
Sistem Fire Alarm
Fire
alarm adalah merupakan sistem untuk membantu pemilik gedung untuk mengetahui
secepatnya suatu sumber kebakaran , sehingga sebelum api menjadi besar pemilik
gedung sudah dapat mengambil tindakan pemadaman .
Sistem
ini memakai panel kontrol [ MCFA ] yang biasanya dikontrol dari ruang teknik
dan panel Annuciator [panel kontrol tambahan] di pasang di ruang posko security
agar petugas keamanan juga bisa cepat mengetahui lokasi kebakaran pada setiap
lantai.
Diagram Fire Alarm System
Bagi gedung - gedung modern sudah merupakan keharusan untuk memiliki Fire Alarm System .Beberapa peralatan dalam system Fire Alarm Control ini yaitu :
- MCFA
- ANNUCIATTOR
- PANEL PEMBAGI
- MANUAL PUSH BOTTOM DAN JACK PHONE
- PHOTO ELECTRIC SMOKE DETECTOR
- RATE OF RISE HEAT DETECTOR
- ALARM BELL
- INDICATION LAMP
- FLOW SWICTH
- MANUAL CALL POINT DAN ALARM BELL
Note:
Mohon
didistribusikan dan
dijelaskan ke
Team lain
yang tidak
punya kesempatan
membaca e-mail ini.
Sekarang Waktunya Bekerja Sambil Belajar….
GENERATOR SET
GENERATOR SET |
I.
PRINSIP DASAR
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebut digunakan untuk beban prioritas.
Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari generator. Genset merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Genset atau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai). Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakan sumber daya yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secara komersial menghasilkan listrik. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkron terdiri dari dua bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator ini kapasitasnya besar, medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor.
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebut digunakan untuk beban prioritas.
Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari generator. Genset merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Genset atau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai). Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakan sumber daya yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secara komersial menghasilkan listrik. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkron terdiri dari dua bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator ini kapasitasnya besar, medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor.
Konstruksi generator AC adalah sebagai
berikut:
1.
Rangka stator
Terbuat dari besi tuang, rangka stator maerupakan rumah dari bagian-bagian generator yang lain.
Terbuat dari besi tuang, rangka stator maerupakan rumah dari bagian-bagian generator yang lain.
2.
Stator
Stator memiliki alur-alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator berfungsi sebagai tempat GGL induksi.
Stator memiliki alur-alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator berfungsi sebagai tempat GGL induksi.
3.
Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitannya yang dialiri arus searah, melewati cincin geser dan sikat-sikat.
Rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitannya yang dialiri arus searah, melewati cincin geser dan sikat-sikat.
4.
Cincin geser
Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang yang dipasang pada poros dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama-sama dengan poros dan rotor.
Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang yang dipasang pada poros dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama-sama dengan poros dan rotor.
5.
Generator penguat
Generator penguat merupakan generator arus searah yang dipakai sebagai sumber arus.
Generator penguat merupakan generator arus searah yang dipakai sebagai sumber arus.
Pada umumnya generator AC ini dibuat
sedemikian rupa, sehingga lilitan tempat terjadinya GGL induksi tidak bergerak,
sedangkan kutub-kutub akan menimbulkan medanmagnet berputar. Generator itu
disebut dengan generator berkutub dalam, dapat dilihat pada gambar berikut.
Keuntungan generator kutub dalam bahwa
untuk mengambil arus tidak dibutuhkan cincin geser dan sikat arang. Karena
lilitan-lilitan tempat terjadinya GGL itu tidak berputar. Generator sinkron
sangat cocok untuk mesin-mesin dengan tegangan tinggidan arus yang besar.
Secara umum kutub magnet generator
sinkron dibedakan atas:
1.
Kutub magnet dengan bagian kutub yang menonjol
(salient pole).
Konstruksi seperti ini digunakan untuk putaran rendah, dengan jumlah kutub yang banyak. Diameter rotornya besar dan berporos pendek.
Konstruksi seperti ini digunakan untuk putaran rendah, dengan jumlah kutub yang banyak. Diameter rotornya besar dan berporos pendek.
2.
Kutub magnet dengan bagian kutub yang tidak
menonjol (non salient pole).
Konstruksi seperti ini digunakan untuk putaran tinggi (1500 rpm atau 3000 rpm), dengan jumlah kutub yang sedikit. Kira-kira 2/3 dari seluruh permukaan rotor dibuat alur-alur untuk tempat lilitan penguat. Yang 1/3 bagian lagi merupakan bagian yang utuh, yang berfungsi sebagai inti kutub.
Konstruksi seperti ini digunakan untuk putaran tinggi (1500 rpm atau 3000 rpm), dengan jumlah kutub yang sedikit. Kira-kira 2/3 dari seluruh permukaan rotor dibuat alur-alur untuk tempat lilitan penguat. Yang 1/3 bagian lagi merupakan bagian yang utuh, yang berfungsi sebagai inti kutub.
II. MESIN DIESEL
Mesin diesel termasuk mesin dengan pembakaran dalam atau disebut dengan motor bakar ditinjau dari cara memperoleh energi termalnya. Untuk membangkikan listrik sebuah mesin diesel menggunakan generator dengan sistem penggerak tenaga disel atauyang biasa dikenal dengan sebutan Genset (Generator Set).
Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai Prime Mover:
Mesin diesel termasuk mesin dengan pembakaran dalam atau disebut dengan motor bakar ditinjau dari cara memperoleh energi termalnya. Untuk membangkikan listrik sebuah mesin diesel menggunakan generator dengan sistem penggerak tenaga disel atauyang biasa dikenal dengan sebutan Genset (Generator Set).
Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai Prime Mover:
a)
Design
dan instalasi sederhana
b)
Auxilary
equipment sederhana
c)
Waktu
pembebanan relatif singkat
d)
Konsumsi
bahan bakar relatif murah dan hemat
e)
Kerugian
pemakaian mesin diesel sebagai Prime Mover:
f)
Berat
mesin sangat berat karena harus dapat menahan getaran serta kompresi yang
tinggi.
g)
Starting
awal berat, karena kompresinya tinggi yaitu sekitar 200 bar.
h)
Semakin
besar daya maka mesin diesel tersebut dimensinya makin besar pula, hal tersebut
menyebabkan kesulitan jika daya mesinnya sangat besar.
Ada 2 komponen
utama dalam genset yaitu:
a)
Prime
mover atau pengerak mula, dalam hal ini mesin diesel/engine
b)
Generator.
Cara Kerja Mesin Diesel
Prime mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Pada mesin diesel/engine terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udara murni yang dimampatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (± 30 arm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis.
Prime mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Pada mesin diesel/engine terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udara murni yang dimampatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (± 30 arm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis.
Pada mesin diesel penambahan panas
atau energi senantiasa dilakukan pada tekanan yang konstan. Pada mesin diesel,
piston melakukan 2 langkah pendek menuju kepala silinder pada setiap langkah
daya.
1.
Langkah
ke atas yang pertama merupakan langkah pemasukan dan penghisapan, di sini udara
dan bahan bakar masuk sedangkan poros engkol berputar ke bawah.
2.
Langkah
kedua merupakan langkah kompresi, poros engkol terus berputar menyebabkan torak
naik dan menekan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran. Kedua proses ini (1
dan 2) termasuk proses pembakaran.
3.
Langkah
ketiga merupakan langkah ekspansi dan kerja, di sini kedua katup yaitu katup
isap dan buang tertutup sedangkan poros engkol terus berputar dan menarik
kembali torak ke bawah.
4.
Langkah
keempat merupakan langkah pembuangan, disini katup buang terbuka dan
menyebabkan gas akibat sisa pembakaran terbuang keluar. Gas dapat keluar karena
pada proses keempat ini torak kembali bergerak naik keatas dan menyebabkan gas
dapat keluar. Kedua proses terakhir ini (3 dan 4) termasuk proses pembuangan.
5.
Setelah
keempat proses tersebut, maka proses berikutnya akan mengulang kembali proses
yang pertama, dimana udara dan bahan bakar masuk kembali.
Berdasarkan kecepatan proses diatas
maka mesin diesel dapat digolongkan menjadi 3 bagian, maka:
1. Diesel kecepatan rendah (n < 400 rpm)
2. Diesel kecepatan menengah (400 - 1000 rpm)
3. Diesel kecepatan tinggi (n >1000 rpm)
1. Diesel kecepatan rendah (n < 400 rpm)
2. Diesel kecepatan menengah (400 - 1000 rpm)
3. Diesel kecepatan tinggi (n >1000 rpm)
Sistem starting adalah proses untuk
menghidupkan/menjalankan mesin diesel.
Ada 3 macam sistem starting yaitu:
Ada 3 macam sistem starting yaitu:
1.
Sistem
Start Manual
Sistem start ini dipakai untuk mesin diesel dengan daya yang relatif kecil yaitu < 30 PK. Cara untuk menghidupkan mesin diesel pada sistem ini adalah dengan menggunakan penggerak engkol start pada poros engkol atau poros hubungyang akan digerakkan oleh tenaga manusia. Jadi sistem start ini sangat bergantung pada faktor manusia sebagai operatornya.
Sistem start ini dipakai untuk mesin diesel dengan daya yang relatif kecil yaitu < 30 PK. Cara untuk menghidupkan mesin diesel pada sistem ini adalah dengan menggunakan penggerak engkol start pada poros engkol atau poros hubungyang akan digerakkan oleh tenaga manusia. Jadi sistem start ini sangat bergantung pada faktor manusia sebagai operatornya.
2.
Sistem
Start Elektrik
Sistem ini dipakai oleh mesin diesel yang memiliki daya sedang yaitu < 500 PK. Sistem ini menggunakan motor DC dengan suplai listrik dari baterai/accu 12 atau 24 volt untuk menstart diesel. Saat start, motor DC mendapat suplai listrik dari baterai atau accudan menghasilkan torsi yang dipakai untuk menggerakkan diesel sampai mencapai putaran tertentu. Baterai atau accu yang dipakai harus dapat dipakai untuk menstart sebanyak 6 kali tanpa diisi kembali, karena arus start yang dibutuhkan motor DC cukup besar maka dipakai dinamo yang berfungsi sebagai generator DC. Pengisian ulang baterai atau accu digunakan alat bantu berupa battery charger dan pengaman tegangan. Pada saat diesel tidak bekerja maka battery charger mendapat suplai listrik dari PLN, sedangkan pada saat diesel bekerja maka suplai dari battery charger didapat dari generator. Fungsi dari pengaman tegangan adalah untuk memonitor tegangan baterai atau accu. Sehingga apabila tegangan dari baterai atau accu sudah mencapai 12/24 volt,yang merupakan tegangan standarnya, maka hubungan antara battery charger dengan baterai atau accu akan diputus oleh pengaman tegangan.
Sistem ini dipakai oleh mesin diesel yang memiliki daya sedang yaitu < 500 PK. Sistem ini menggunakan motor DC dengan suplai listrik dari baterai/accu 12 atau 24 volt untuk menstart diesel. Saat start, motor DC mendapat suplai listrik dari baterai atau accudan menghasilkan torsi yang dipakai untuk menggerakkan diesel sampai mencapai putaran tertentu. Baterai atau accu yang dipakai harus dapat dipakai untuk menstart sebanyak 6 kali tanpa diisi kembali, karena arus start yang dibutuhkan motor DC cukup besar maka dipakai dinamo yang berfungsi sebagai generator DC. Pengisian ulang baterai atau accu digunakan alat bantu berupa battery charger dan pengaman tegangan. Pada saat diesel tidak bekerja maka battery charger mendapat suplai listrik dari PLN, sedangkan pada saat diesel bekerja maka suplai dari battery charger didapat dari generator. Fungsi dari pengaman tegangan adalah untuk memonitor tegangan baterai atau accu. Sehingga apabila tegangan dari baterai atau accu sudah mencapai 12/24 volt,yang merupakan tegangan standarnya, maka hubungan antara battery charger dengan baterai atau accu akan diputus oleh pengaman tegangan.
3.
Sistem
Start Kompresi
Sistem start ini dipakai oleh diesel yang memiliki daya besar yaitu > 500 PK. Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan tinggi untuk start dari mesin diesel. Cara kerjanya yaitu dengan menyimpan udara ke dalam suatu botol udara. Kemudian udara tersebut dikompresi sehingga menjadi udara panasdan bahan bakar solar dimasukkan ke dalam Fuel Injection Pump serta disemprotkan lewat nozzle dengan tekanan tinggi. Akibatnya akan terjadi pengkabutandan pembakaran di ruang bakar. Pada saat tekanan di dalam tabung turun sampai batas minimum yang ditentukan, maka kompressor akan secara otomatis menaikkan tekanan udara di dalam tabung hingga tekanan dalam tabung mencukupi dan siap dipakai untuk melakukan starting mesin diesel.
Sistem start ini dipakai oleh diesel yang memiliki daya besar yaitu > 500 PK. Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan tinggi untuk start dari mesin diesel. Cara kerjanya yaitu dengan menyimpan udara ke dalam suatu botol udara. Kemudian udara tersebut dikompresi sehingga menjadi udara panasdan bahan bakar solar dimasukkan ke dalam Fuel Injection Pump serta disemprotkan lewat nozzle dengan tekanan tinggi. Akibatnya akan terjadi pengkabutandan pembakaran di ruang bakar. Pada saat tekanan di dalam tabung turun sampai batas minimum yang ditentukan, maka kompressor akan secara otomatis menaikkan tekanan udara di dalam tabung hingga tekanan dalam tabung mencukupi dan siap dipakai untuk melakukan starting mesin diesel.
III. METODA PENGOPERASIAN GENSET
Metoda pengoperasian genset ini dapat dilakukan secara manual dan otomatis. Secara manual dengan mengoperasikan langsung pada panel yang tersedia. Yaitu seorang operator dapat langsung menge-set pada panel genset . Bahwa pengoperasian akan dilakukan secara manual. Dengan cara otomatis kita menge-set pada panel yang disediakan pula bahwa kerja genset akan dioperasikan secara otomatis.
Metoda pengoperasian genset ini dapat dilakukan secara manual dan otomatis. Secara manual dengan mengoperasikan langsung pada panel yang tersedia. Yaitu seorang operator dapat langsung menge-set pada panel genset . Bahwa pengoperasian akan dilakukan secara manual. Dengan cara otomatis kita menge-set pada panel yang disediakan pula bahwa kerja genset akan dioperasikan secara otomatis.
1.
Metoda Starting Genset
Genset di sini yang digunakan adalah dengan cara metoda quick starting, yaitu pada saat PLN mati genset langsung beroperasi tidak mengalami proses pemanasan terlebih dahulu. Diesel ini dihubungkan satu poros dengan genset. Pada diesel dan generator tersebut terdapat pemanas kira-kira pada suhu (25-50)o C yaitu oli pada heater tersebut. Dan kelembaban generator ini tidak tinggi.
Genset di sini yang digunakan adalah dengan cara metoda quick starting, yaitu pada saat PLN mati genset langsung beroperasi tidak mengalami proses pemanasan terlebih dahulu. Diesel ini dihubungkan satu poros dengan genset. Pada diesel dan generator tersebut terdapat pemanas kira-kira pada suhu (25-50)o C yaitu oli pada heater tersebut. Dan kelembaban generator ini tidak tinggi.
2.
Battery Charger
Battery charger digunakan untuk menyuplai energi listrik ke accu. Pada saat normal yaitu suplai dari PLN dan load disuplai dari PLN. Maka battery charger akan mendapatkan suplai energi listrik dari PLN pula. Lalu dari battery charger ini akan mengisi accu sebesar 12 VDC untuk Genset 1 dan 24 VDC untuk Genset 2. Dari accu ini, suplainya telah siap untuk menstart genset, jika PLN mati atau mengalami gangguan. Jika PLN mati, battery charger tetap mendapat suplai energi listrik, tetapi dari genset yang akan disalurkan ke accu. Sehingga dengan cara ini battery charger tetap mendapat suplai litrik begitu juga dengan accu. Catu daya DC yaitu baterai atau accu digunakan untuk mengoperasikan genset. Karena accu ini akan menyalakan genset dan pengontrolan kerja ATS. Nah, accu ini mendapat pengisian ulang dari battery charger. Accu yang akan menggerakkan generator harus selalu dalam keadaan bertegangan. Pengisian ulang baterai atau accu digunakan alat bantu berupa battery charger dan pengaman tegangan. Pada saat PLN normal (diesel dan generator tidak beroperasi), maka battery charger mendapat suplai listrik dari PLN. Sedangkan pada saat PLN mati atau mengalami gangguan (diesel dan generator beroperasi), maka suplai dari battery charger didapat dari generator. Pengaman tegangan berfungsi untuk memonitor tegangan baterai atau accu. Jika tegangan dari baterai atau accu sudah mencapai 12/24 volt, yang merupakan tegangan standarnya, maka hubungan antara battery charger dengan baterai atau accu akan diputus oleh pengaman tegangan.
Battery charger digunakan untuk menyuplai energi listrik ke accu. Pada saat normal yaitu suplai dari PLN dan load disuplai dari PLN. Maka battery charger akan mendapatkan suplai energi listrik dari PLN pula. Lalu dari battery charger ini akan mengisi accu sebesar 12 VDC untuk Genset 1 dan 24 VDC untuk Genset 2. Dari accu ini, suplainya telah siap untuk menstart genset, jika PLN mati atau mengalami gangguan. Jika PLN mati, battery charger tetap mendapat suplai energi listrik, tetapi dari genset yang akan disalurkan ke accu. Sehingga dengan cara ini battery charger tetap mendapat suplai litrik begitu juga dengan accu. Catu daya DC yaitu baterai atau accu digunakan untuk mengoperasikan genset. Karena accu ini akan menyalakan genset dan pengontrolan kerja ATS. Nah, accu ini mendapat pengisian ulang dari battery charger. Accu yang akan menggerakkan generator harus selalu dalam keadaan bertegangan. Pengisian ulang baterai atau accu digunakan alat bantu berupa battery charger dan pengaman tegangan. Pada saat PLN normal (diesel dan generator tidak beroperasi), maka battery charger mendapat suplai listrik dari PLN. Sedangkan pada saat PLN mati atau mengalami gangguan (diesel dan generator beroperasi), maka suplai dari battery charger didapat dari generator. Pengaman tegangan berfungsi untuk memonitor tegangan baterai atau accu. Jika tegangan dari baterai atau accu sudah mencapai 12/24 volt, yang merupakan tegangan standarnya, maka hubungan antara battery charger dengan baterai atau accu akan diputus oleh pengaman tegangan.
3.
Hubungan Generator dengan Penggerak Mula
Generator dihubungkan satu poros dengan diesel. Pada saat akan start accu yang berisi tegangan 12/24 V siap mensuplai motor DC. Motor DC ini akan menstarting diesel dan generator mengikuti putaran diesel. Pada diesel terjadi gerakan mekanik yang akan memutar generator, sehingga generator mengeluarkan tegangan. Karena sistem ini menggunakan sistem start elektrik maka diesel yang dipakai memiliki daya sedang yaitu < 500 PK, digunakan sebagai prime over yang akan menggerakkan generator. Generator akan menghasilkan energi listrik dari energi mekanik. Motor DC mendapat suplai listrik dari baterai/accu 12/24 volt. Saat start, motor DC mendapat suplai listrik dari baterai atau accu dan menghasilkan torsi yang dipakai untuk menggerakkan diesel sampai mencapai putaran tertentu. Baterai atau accu yang dipakai harus dapat dipakai untuk menstart sebanyak 6 kali tanpa diisi kembali, karena arus start yang dibutuhkan motor DC cukup besar maka dipakai
dinamo yang berfungsi sebagai generator DC. Terlihat pula, bahwa AMF mengontrol keadaan diesel. Kita dapat melihat keadaan genset ini pada panel kontrol yang tersedia. Dan keadaan gangguan seperti: low oil pressure, high water temperature dan overspeed dapat dilihat pada AMF.
Generator dihubungkan satu poros dengan diesel. Pada saat akan start accu yang berisi tegangan 12/24 V siap mensuplai motor DC. Motor DC ini akan menstarting diesel dan generator mengikuti putaran diesel. Pada diesel terjadi gerakan mekanik yang akan memutar generator, sehingga generator mengeluarkan tegangan. Karena sistem ini menggunakan sistem start elektrik maka diesel yang dipakai memiliki daya sedang yaitu < 500 PK, digunakan sebagai prime over yang akan menggerakkan generator. Generator akan menghasilkan energi listrik dari energi mekanik. Motor DC mendapat suplai listrik dari baterai/accu 12/24 volt. Saat start, motor DC mendapat suplai listrik dari baterai atau accu dan menghasilkan torsi yang dipakai untuk menggerakkan diesel sampai mencapai putaran tertentu. Baterai atau accu yang dipakai harus dapat dipakai untuk menstart sebanyak 6 kali tanpa diisi kembali, karena arus start yang dibutuhkan motor DC cukup besar maka dipakai
dinamo yang berfungsi sebagai generator DC. Terlihat pula, bahwa AMF mengontrol keadaan diesel. Kita dapat melihat keadaan genset ini pada panel kontrol yang tersedia. Dan keadaan gangguan seperti: low oil pressure, high water temperature dan overspeed dapat dilihat pada AMF.
By"
A_dien
Note:
Mohon
didistribusikan
dan
dijelaskan ke Team lain yang tidak punya kesempatan membaca e-mail ini.
WSB
- 2Pro:
Waktunya Sekarang Bekerja - To
be Professional….
|